top of page
Search
  • PPLH

OPINI MEMBENTUK GENERASI SADAR/PEDULI LINGKUNGAN, BERINOVASI DAN BERKREATIFITAS.


Konsep Sadar Lingkungan dan Peduli Lingkungan memiliki arti yang hampir sama. Mari kita bahas berdasarkan Kalimat Kesadaran Lingkungan dan Peduli Lingkungan.

Apa Itu Sadar Lingkungan.

Kesadaran Lingkungan adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan, dan perlindungan satwa langka, tetapi lebih daripada itu semua, membangkitkan kesadaran lingkungan manusia khususnya pemuda masa kini, agar mencintai tanah air untuk membangun tanah air Indonesia yang adil, makmur serta utuh lestari.

Menurut Ensiklopedia umum (1977) lingkungan adalah alam sekitar termasuk orang-orangnya dalam hidup pergaulan yang mempengaruhi manusia sebagai anggota masyatarakat dalam kehidupan dan kebudayaannya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar suatu organisasi, meliputi: (1) Lingkungan mati (abiotik), yaitu lingkungan diluar suatu organisme yang terdiri atas benda atau faktor alam yang tidak hidup, seperti bahan kimia, suhu, cahaya, gravitasi, atmosfer dan lainnya, (2) lingkungan hidup (biotik), yaitu lingkungan diluar suatu organisasi yang terdiri atas organisme hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai anggota masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya, misalnya dengan membuang sampah seenaknya di jalanan, atau meletakkan sampah di pinggir jalan seolah bukan miliknya lagi.

Banyak yang tidak menyadari bahwa pola kehidupan modern saat ini sangat mempengaruhi lingkungan dan kondisi bumi secara keseluruhan. Kemakmuran yang semakin tinggi telah memberikan fasilitas hidup semakin mudah melalui perkembangan teknologi. Sedangkan kebiasaan shopping atau memborong belanjaan menyebabkan bertumpuknya sampah kantong plastik, piring, cangkir atau botol plastik, dan sebagainya.

Faktor Yang Mempengaruhi Kesadaran Lingkungan, antara lain :

a. Faktor ketidatahuan.

Ketidaktahuan di sini maksudnya, masyarakat kurang mengerti akan pentingnya lingkungan hidup sekitar dengan kelangsungan kehidupan masyarakat ke depannya. Serta kemungkinan masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang tentang lingkungan hidup baik itu cara pengolahan lingkungan yang baik, pencemaran, pengaruh tindakan masyarakat dari bagi lingkungan sekitar, dan lain sebagainya jadi perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang lingkungan hidup oleh pemerintah.

b. Faktor kemiskinan.

Kemiskinan adalah suatu keadaan ketidak mampuan manusia untuk memenuhi kebutuhan yang minimum. Kemiskinan terjadi akibat dari kekurangan bahan pangan, kekurangan bahan pangan di sebabkan oleh beberapa sebab antara lain ledakan penduduk, serta buruknya pengelolaan sumber daya alam. Jadi untuk mengurangi angka kemiskinan, perlu adanya program pemerintah untuk mengurangi angka kelahiran dengan cara penyuluhan program KB di masyarakat terutama di daerah-daerah pedesaan serta program penyuluhan tentang pengolahan sumber daya alam dengan benar dan baik di kalangan masyarakat yang masih belum faham mengenai pentingnya mengurangi angka kelahiran dan program pengolahan lahan.

c. Faktor kemanusiaan.

Faktor manusia juga berdampak besar terhadap kelangsungan perkembangan lingkungan hidup di sekitar kita sebab manusia bisa menjadi yang bisa menjaga atau bahkan sebaliknya sebagai perusak lingkungan. Manusia mempunyai sifat alami yaitu serakah, berusaha untuk mengambil keuntungan yang besar dengan membabi buta pengelolaan lingkungan dengan cara yang salah sehingga merusak kelangsungan lingkungan hidup. Apapun bisa dilakukan manusia asal keinginannya dapat terpenuhi, dan manusia tidak akan pernah puas sebelum akhir hidupnya.

Di balik itu, manusia menganggap bahwa mereka adalah makhluk yang paling sempurna dari ciptaan Allah sehingga mereka menganggap makhluk ciptaan Allah lainnya rendah sehingga mereka memperlakukan makhluk lainnya semena-mena seperti contoh perusakan lingkungan. Jadi untuk menyadarkan manusia untuk lebih sadar kepada lingkungan dengan cara mengembalikan perilaku mereka sesuai dengan syariat agama yang mereka anut, misalnya agama Islam. Karena di dalam Islam di pelajari untuk menjaga lingkungan serta di larang untuk merusaknya.

Sebelum manusia itu dapat mengembalikan perilakunya untuk menjaga lingkungan, jangan harap kehidupan di alam ini akan lestari dan kembali seimbang. Untuk itu maka hal pertama yang harus dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan lingkungan yaitu menyadarkan manusianya terlebih dahulu. Cara yang paling baik untuk menyadarkan manusia tersebut yaitu mengembalikan manusia pada ajaran agama yang dianutnya.

d. Faktor gaya hidup.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan teknologi informasi serta komunikasi yang sangat cepat, sudah tentu berpengaruh pula terhadap gaya hidup manusia. Gaya hidup yang telah terpengaruh oleh kemajuan IPTEK misalnya dengan mengikuti tren baju, tren kebiasaan dan perilaku orang luar dan lain sebagainya itu dapat menurunkan kesadaran masyarakat akan lingkungan sekitar karena dengan mengikuti tren yang telah menglobal ini membutuhkan dana yang lumayan besar apalagi tren global tersebut telah sampai di pelosok-pelosok desa. Jadi dengan cara instan mereka mengeksploitasi lingkungan sekitar mereka misalnya penggundulan hutan yang digunakan sebagai tempat pemukinan, rumah toko, penyempitan lahan resapan air, dan lain sebagainya.“Bukan para ahli Ekologi, Teknik, Ekonomi atau ahli-ahli bumi yang akan menyelamatkan bumi, tetapi para penyair, pendeta, alim ulama, artis, ahli filsafat”.

Maksud pendapat diatas adalah untuk menyelamatkan lingkungan hidup atau bumi kita ini, diperlukan manusia yang bermoral tinggi dan mencintai lingkungannya, memiliki spiritual yang tinggi, dan mencintai ajaran agamanya. Maka dari itu pengetahuan saja tidak cukup untuk menjaga kelestarian lingkungan, tapi orang yang pendalaman iman dan takwa kepada penciptanyalah yang sangat berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan tersebut. Karena orang seperti itu dapat menghargai apa yang diciptakan oleh penciptanya.

Apa Itu Peduli Lingkungan.

Peduli berarti mengindahkan; memperhatikan dan kepedulian adalah perihal sangat peduli; sikap mengindahkan (memprihatinkan); sikap mengindahkan (memprihatinkan) sesuatu yg terjadi dl masyarakat. Sedangkan Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Jadi peduli lingkungan merupakan suatu sikap mengindahkan , memperhatikan segala sesuatu yang ada di lingkungan baik itu dengan komponen biotik maupun abiotik dengan selalu menjaga kelestariannya, keseimbangannya Dan juga tidak berbuat kerusakan pada lingkungan tersebut.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung, untuk dapat melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Karakter peduli lingkungan yaitu sikap, tindakan, dan perilaku manusia yang mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan lingkungan sehingga kualitas lingkungan terjaga.

Karakter kesadaran lingkungan adalah keadaan tergugahnya jiwa terhadap sesuatu, dalam hal ini lingkungan hidup, dan dapat terlihat pada prilaku dan tindakan masing-masing individu. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dibutuhkan beberapa metode yaitu, pendidikan formal, pendidikan non formal, punyuluhan, pendidikan lingkungan, dan penyuluhan masyarakat.

Sejumlah kasus dan kerugian yang ditimbulkan oleh buruknya sanitasi lingkungan akibat pengelolaan sampah yang tidak professional dan proporsional, upaya untuk menanggulangi kasus diatas yaitu melalui Rencana Pengembangan Lingkungan Bersih dengan menerapkan Konsep 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle.

Konsep 3R ini memang tidak mudah diterapkan soalnya menyangkut pola pikir dan budaya, sehingga program ini perlu sosialisasi secara nyata dan disertai dengan perangkat kebijakan yang memungkinkan semua orang peduli sampah sejak dari sumbernya dan sejak dini. Terkait dengan sejumlah kasus dan kerugian yang ditimbulkan oleh buruknya sanitasi lingkungan akibat pengelolaan sampah yang tidak professional dan proporsional, melalui penerapan Konsep 3R di atas terhadap kepedulian lingkungan dan penanggulangan sampah secara bertahap dari langkah-langkah kecil mulai dari rumah hingga sekolah, dan seterusnya. Program 3R akan diwujudkan dengan cara mengubah benda yang tidak terpakai menjadi sebuah kerajinan.

Apa Itu Kreatifitas dan Inovatif.

Kreatifitas dan inovatif merupakan dua pengertian yang berbeda dalam definisinya namun kedua saling mempunyai hubungan. Kreatif tanpa inovatif tidak bisa berjalan dan begitu pula inovatif tanpa kreatif juga tidak bisa terealisasi.

Jadi kreatif yaitu sebuah ide untuk menghasilkan sesuatu yang baru sedangkan inovasi itu bagaimana cara merealisasikan ide dari kreativitas tersebut. Jadi, bagi seorang wirausaha harus selalu mempunyai kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan usaha yang di embannya. Karena jika sebuah usaha yang tidak disertai dengan kreativitas dan inovasi maka usahanya tidak akan pernah maju.

Opini tentang Membentuk Generasi Sadar/Peduli Lingkungan, Berinovasi dan Berkreatifitas.

Pemerintah Daerah melalui Instasi Terkait berusaha membentuk Generasi Sadar/Peduli Lingkungan berbasiskan Inovatif dan Kreatifitas.

Ada 2 (dua) masalah yang timbul yaitu :

1. Generasi Sadar/Peduli Lingkungan, Adalah indikator manusia dapat dikatakan telah mencintai lingkungan. Hal ini seperti penyataan (Asmani, 2012:40) nilai karakter peduli lingkungan berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya.

2. Generasi Tidak Sadar/Peduli Lingkungan adalah indikator manusia dapat dikatakan karena tidak tahu atau tidak mau tahu (acuh tak acuh).

Tentang 2 (Dua) Masalah yang timbul diatas dapat diberikan Solusi antara lain :

1.Karena Masyarakat sudah sadar/Peduli Lingkungan, maka pada Masalah point Pertama ini dengan cara Memberikan, dan membuka wacana dengan Konsep Inovasi dan Kreatifitas melalui Sosialisasi/Penyuluhan dan Bimtek.

2.Karena Masyarakat belum/atau tidak peduli terhadap Lingkungan, maka pada masalah point Kedua dengan cara Memberikan, membuka wacana tentang Lingkungan dan Mengarahkan Masyarakat melaui Sosialisasi / Penyuluhan / Pendidikan formal dan non formal berbasiskan Inovasi dan Kreatifitas. Tujuan membuka Wacana untuk memberikan agar masyarakat Sadar/Peduli Lingkungan dengan Konsep Inovasi dan Kreatifitas menjadi barang berpotensi.

1,154 views1 comment

Recent Posts

See All
bottom of page