top of page
Search
PPLH

KEGIATAN SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH KOMUNITAS PONGO RANGER DI SEI AWAN KIRI KEC. MUARA PAWAN

Midya Lesmana, ST, MT


Secara Geografis wilayah Kecamatan Muara Pawan berada di bagian Selatan Provinsi Kalimantan Baratdengan letak pada rupa bumi di posisi Garis Lintang 10 16’ 48’’ LS – 10 49’ 36’’ Garis Bujur LS 1090 53’ 36’’ BT – 1100 53’ 36’’ BT.

Wilayah Kecamatan Muara Pawan memiliki batas-batas administratif daerah, sebagai berikut :

· Sebelah Utara Kecamatan Matan Hilir Utara

· Sebelah Selatan Kecamatan Delta Pawan

· Sebelah Timur Kecamatan Nanga Tayap

· Sebelah Barat Selat Karimata

Kecamatan Muara Pawan mempunyai keluasan 610,60 Km2, yang terdiri dari 8 Kecamatan, masing-masing Kecamatan mempunyai keluasan antara lain :

1. Sungai Awan Kanan 31,08 Km2

2. Sungai Awan Kiri 97,28 Km2

3. Tempurukan 110,28 Km2

4.Tanjung Pura 97,90 Km2

5.Ulak Medang 161,28 Km2

6.Mayak 41,36 Km2

7.Tanjung Pasar 43,82 Km2

8.Suka Maju 27,80 Km2

Komunitas Pongo Ranger adalah bagian dari Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI). Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) bergerak dalam International Animal Rescue atau Perlindungan Habitat dan Pelestarian Satwa Liar, yang mempunyai kronologis :

  • Sejak 2008, Yayasan IAR Indonesia terus tumbuh sebagai lembaga non-profit yang bergerak di bidang kesejahteraan, perlindungan dan pelestarian satwa liar di Indonesia dengan berbasis pada upaya 3R dan M: Rescue, Rehabilitation dan Release, serta Monitoring.

  • IAR Indonesia berkomitmen pada penyelamatan, rehabilitasi, dan perlindungan primata seperti kukang, monyet dan orangutan dengan menjalankan dua pusat rehabilitasi di Bogor, Jawa Barat dan Ketapang, Kalimantan Barat.

  • Untuk meningkatkan upaya tersebut, IAR Indonesia fokus pada dua hal yakni perlindungan dan keterhubungan habitat di tingkat lanskap, serta mendorong penegakan hukum dari aktivitas perdagangan satwa ilegal melalui kerja sama dengan instansi pemerintah seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta unit-unit pelaksana di daerah, sektor swasta, Pemda, LSM dan masyarakat lokal. Upaya tersebut juga diiringi dengan penyadartahuan masyarakat dan pemberdayaan komunitas lokal.

Yang mempunyai Konsep Learning Center yaitu Kampanye penyadartahuan masyarakat dan pemberdayaan komunitas lokal Lingkungan Hidup.

Pada saat itu Komunitas Pongo Ranger melalui Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) bekerjasama dengan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang untuk Memaparkan dan Mensosialisasikan Tentang Pengelolaan Sampah.

Pemaparan di lakukan di Rumah Singgah Baru Orangutan atau Kantor pusat edukasi, ruang kantor direksi, staf manajemen dan administrasi dan kantin karyawan berada di Lokasi Di Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Pemaparan dan Sosialisasi dengan Tema “Pengelolaan Sampah” dilakukan oleh Kepala Seksi yang membindangi yaitu Kepala Peningkatan Kapasitas dan Lingkungan Hidup yaitu Midya Lesmana, ST, MT atas Perintah Kepala Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (P2LH) Sauni, SH di ketahui Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang H. Dennery, ST, MT.

Melalui Presentasi/Pemaparan dengan Tema “Pengelolaan Sampah”. Midya Lesmana mengajak para peserta mengenal Detail tentang Jenis Sampah dan Bagaimana cara pengelolaan, yang mempunyai Target yang berkesinambungan untuk pendataan volume jenis sampah yang ada di daerah tersebut dan penyelesaiannya atau cara pengeloaannya.

Secara detail Didalam Target Pemaparan ini adalah :

1. Konsep Sosialisasi à a. Memperkenalkan dan Menjelas Jenis-jenis Sampah

b. Menjelaskan dan Cara Pengelolaan Sampah

c. Mengajak Audien untuk Mendata Kembali Jenis-jenis Sampah di Daerah Tersebut.

d. Mengajak Audien/Peserta untuk Ketertarikan Terhadap Materi Lanjutan yang di paparkan secara Lebih Rinci per item Kegiatan

Berdasarkan hasil kegiatan Pemaparan/Sosialisasi di Sungai Awan Kiri Di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang, maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1. Ketertarikan dan Antusias Terhadap Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah dari pihak Audien Kelompok Komunitas Peduli Lingkungan.

a. Karena Minimnya anggaran pihak Dinas melalui Presentasi Sosilaisasi untuk mengajak Audien untuk menginventarisasi Jenis-jenis Sampah yang terjadi di daerah masing-masing Audien / Komunitas.

b. Pihak Dinas akan melakukan Pendataan dan Pemetaan Terhadap Jenis-jenis Sampah untuk Kelanjutan Presentasi Selanjutnya.

5 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page