Bupati Ketapang, Martin Rantan, SH., pada tanggal 17 Agustus 2017 memberikan penghargaan “Pengabdi Lingkungan” kepada insan yang berdedikasi penuh terhadap lingkungan. Proses seleksi dan penilaian, tidaklah mudah. Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang, melakukan verifikasi langsung kepada kandidat penghargaan, mewawancara dan melihat langsung aktivitas sehari-hari kandidat, dan membuktikan langsung hasil kegiatan kandidat. Pada tahun ini, yang berhak mendapatkan penghargaan tersebut adalah Yohanes Terang.
Kegiatan yang dilakukan oleh Yohanes Terang diawali dengan keprihatinan yang mendalam atas semakin berkurangnya luasan hutan akibat illegal logging yang sangat gencar dilakukan oleh pengusaha kayu yang tidak bertanggung jawab yang ingin merambah hutan desa Laman Satong dan Taman Nasional Gunung Palung yang berbatasan dengan wilayah desa, di dalam puisi beliau bahkan menuliskan Rimbapun Sudah Punah yang mengutarakan keadaan alam yang sangat memprihatinkan. Dengan tekad dan komitmen yang kuat menjaga hutan yang tersisa, bersama dengan masyarakat setempat, Yohanes Terang menginisiasi mekanisme pengelolaan hutan yang dikenal sebagai "Hutan Desa" dan telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah dengan keluarnya SK Menteri Kehutanan Republik Indonesia nomor 493/Menhut-II/2011. Hutan desa Laman Satong telah mengikuti program perdagangan karbon, dan telah mendapatkan dua kali pencairan dana sebesar Rp. 150.000.000,-/tahun. Hal ini membuktikan dengan menjaga hutanpun masyarakat masih dapat memperoleh keuntungan secara ekonomi, tanpa harus mengeksploitasi hutan. Usaha peningkatan ekonomi tidak hanya dari hutan desa. Yohanes Terang memberikan contoh kepada masyarakat sekitar, dalam mengusahakan lahan di sekitar rumah untuk lebih produktif dengan menanam berbagai jenis tanaman kehutanan yang benilai ekonomi tinggi dan merupakan komoditi ekspor seperti gaharu dan tanaman pertanian yang disamping untuk memenuhi kebutuhan domestik keluarga tetapi juga dapat dijual seperti berbagai jenis tanaman buah-buahan dan tanaman karet. Jenis tanaman yang diusahakan oleh Yohanes Terang memiliki multi manfaat yaitu dapat meningkatkan pendapatan dan fungsi lingkungan tetap terjaga serta menjadi plasma nutfah beberapa tanaman terutaman tanaman hutan yang dibutuhkan dalam ritual-ritual adat dayak.
Sebagai tokoh masyarakat dayak, Yohanes Terang mempercayai hutan adalah sebagai nafas bagi kehidupan. Maka, Yohanes Terang berusaha melestarikan hutan sebagai wujud kecintaannya terhadap nilai-nilai luhur masyarakat dayak. Termasuk melestarikan tanaman-tanaman yang memiliki nilai sakral serta digunakan dalam ritual-ritual adat. Kesederhanaan, kepolosan dan kejujuran menjadi karakter dalam kehidupan sehari-hari dari Yohanes Terang, prinsip hidup inilah yang akhirnya mempengaruhi masyarakat sekitar untuk ikut serta melestarikan dan menjaga lingkungan. Prinsip kehidupan itu juga yang mendasari Yohanes Terang menulis puisi-puisi yang bertujuan untuk mengajak masyarakat melestarikan nilai-nilai kehidupan dan kearifan lokal. Karya tulis tersebut mendapatkan apresiasi dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc) serta Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (1983-1993) Prof. Dr. Emil Salim.
Dedikasi hidup Yohanes Terang untuk lingkungan, terbukti secara nyata melalui aktivitas-aktivitasnya. Selain mendapat kunjungan dari lembaga-lembaga masyarakat, perusahaan juga akademisi dalam negeri, Sang Pengabdi Lingkungan juga kerap mendapat kunjungan dari akademisi, lembaga dari Luar Negeri. Aktivitas lain yaitu menjadi narasumber dan bintang tamu diberbagai acara lingkungan, memberikan pelatihan pembibitan sampai ke provinsi lain. Menjalin kerja sama dengan pihak pemerintah dan lembaga-lembaga sosial dalam dan luar negeri. Bersama pemerintah daerah yaitu Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang saat itu, Yohanes Terang memberikan tanah miliknya untuk dijadikan proyek percontohan penanaman bambu betung dalam program meningkatan peran serta masyarakat dalam melestarikan alam dan konservasi sempadan sungai manjau yang berada di lahan bapak Yohanes Terang di dusun manjau desa laman satong. Tujuan jangka panjang, bambu betung dapat dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat dari hasil hutan non kayu. Profil dan aktivitas Yohanes Terang Sang Pengabdi Lingkungan telah banyak ditulis diberbagai media.