Kegiatan FGD Rencana Pertumbuhan Ekonomi Hijau (Green Growth Plant) Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Orchard Gajah Mada di Pontinak yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 6 – 8 April 2017.
Kegiatan diskusi kelompok terfokus (FGD) Rencana Pertumbuhan Hijau (Green Growth Plan) Provinsi Kalimantan Barat, merupakan tindak lanjut kegiatan kick off dan workshop penyusunan ekonomi hijau yang berada di 3 kabupaten yaitu : Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan FGD dilaksanakan atas dukungan kerjasama Pemda Provinsi Kalbar dengan IDH Sustainable Trade dan PT. Hatfield Indonesia sebagai fasilitator.
Dari masing-masing Kabupaten terdapat berapa instansi yaitu : Bappeda, lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, kehutanan.
Beberapa usulan skenario yang dibuatkan adalah : BAU, produksi, konservasi, produksi dan konservasi. Ada 5 penilaian / indikator :
Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (ada 4 sub indikator) : PDRB (%) sektor berbasis lahan, realisasi investari (Rp), kontribusi sektor terhadap PDRB (%), pendapatan per kapita per sektor (Rp/org).
Pertumbuhan inklusif dan merata : serapan tenaga kerja per sektor (ind), realisasi kredit (Rp), penyelesaian pengaduan pelanggaran per sektor.
Pengurangan emisi GRK : penyerapan carbon (CO2/ha/tahun), karhutla (jumlah titik hot spot), pelanggaran peruntukan tuang (%), luas lahan gambut terganggu (ha)
Ekosistem yang sehat dan Produktif : luas KBKT (ha), subsidensi gambut (ha).
Ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan : tingkat penguasaan lahan (ha/KK), jumlah kelompok tani per sektor (unit)
Sektor yang menjadi penilaian pertumbuhan hijau adalah sektor : Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan, kehutanan.
Kesemua indikator dimasukkan dalam rumus baku dan dari hasil kegiatan ketiga kelompok berdasarkan penilaian didapat kesimpulan : skenaria produksi/konservasi. Perlu keseimbangan antara produksi dan konservasi.