Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Ketapang, sebuah kota yang terletak di tepi Sungai Pawan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 31.240,74 km² dan berpenduduk sebesar 427.460 Jiwa (2010).
Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Barat, terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur.
Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai yang merupakan muara sungai, berupa rawa-rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata, sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit-bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.
Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.
Sungai Pawan merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Kabupaten Ketapang, dimana sungai ini melintasi Kecamatan Delta Pawan, Benua Kayong, Muara Pawan, Nanga Tayap, Sandai dan Hulu Sungai. Aktivitas yang berada di daerah aliran sungai Pawan antara lain Perkebunan Kepala Sawit (PT. Agrolestari Mandiri, PT. Sepanjang Inti Surya Mulia, PT. SMA, PT. GY Plantation), Logpond PT. Suka Jaya Makmur (Alas Kusuma), pemukiman penduduk dan pertanian penduduk.
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu (Asdak, 2002).
Dalam praktek, sering variasi kecepatan pada tampang lintang diabaikan, dan kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang besarnya sama dengan kecepatan rerataV, sehingga debit aliran adalah:
Q = AxV
Dengan :
Q =Debit Aliran (m3/s)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
Metode penelitian meliputi pengukuran langsung di lapangan. Pengukuran langsung di lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air, tinggi saluran drainase, sisi miring, dan diameter pada masing-masing saluran drainase dari yang berbentuk trapesium, persegi, dan lingkaran. Variabel yang diamati adalah debit air pada masing-masing saluran drainase.
Debit air sungai merupakan tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air sungai ( Mulyana, 2007). Debit adalah suatu koefesien yang menyatakan banyaknya air yang mengalir dari suatu sumber persatuan waktu, biasanya diukur dalam satuan liter per/detik, untuk memenuhi keutuhan air pengairan, debit air harus lebih cukup untuk disalurkan ke saluran yang telah disiapkan (Dumiary, 1992).
Pada dasarnya debit air yang dihasilkan oleh suatu sumber air ditentukan oleh beberapa faktor – faktor yaitu :
1.Intensitas hujan
2.Penggundulan hutan
3.Pengalihan hutan
Pengukruan debit dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu (Arsyad,1989):
a. Pengukuran volume air sungai
b. Pengukuran debit dengan mengukur kecepatan aliran dan
luas penampang melintang sungai
c. Pengukuran dengan menggunakan bahan kimia yang dialirkan dalam sungai
d. Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukur debit.
Pada pengukuran debit air sungai menggunakan pengukuran debit dengan cara mengukur kecepatan aliran dan menentukan luas penampang melintang sungai. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari dimulai dari hulunya sungai pawan di daerah Kecamatan Hulu Sungai sampai dihilirnya yaitu didaerah muara sungai pawan di Kota Ketapang. Pengukuran debit ini dilaksanakan oleh tim sampling dari Laboratorium Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang berjumlah lima orang. Kegiatan pengukuran debit ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari debit disepanjang sungai pawan sehingga data debit yang dihasilkan dapat digunakan untuk menentukan beban pencemaran dibadan sungai khususnya sungai pawan. Data hasil pengukuran dilapangan diolah lebih lanjut di Laboratorium Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang.