Berdasarkan surat masuk dari Camat matan Hilir Selatan Nomor : L 070/822/Ekbang tertanggal 17 November 2015 terkait perihal peninjauan Lapangan yang diterima Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang. Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang memberikan Surat Perintah Tugas Nomor : 094/ 112 /KLH-A, tanggal 17 November 2015 untuk melaksanakan pengambilan sampel dan peninjauan lapangan atas dugaan pencemaran air sungai Pesaguan di Kecamatan Matan Hilir Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memverifikasi sekaligus melakukan penanganan terkait pengaduan dari masyarakat atas dugaan pencemaran/kerusakan lingkungan pada air sungai Pesaguan di Kecamatan Matan Hilir Selatan.
Data hasil peninjauan lapangan yang dilaksanakan diperoleh hasil verifikasi sebagai berikut:
Peninjauan lapangan terhadap lokasi yang diadukan bersama-sama pihak kecamatan
Pengambilan sampel pada 3 (tiga) titik lokasi, yaitu:
Sungai Tapah di wilayah PT. Prana Indah Gemilang
Muara Sungai Pesaguan (Jembatan Pesaguan)
Dermaga Desa pematang Gadung
Wawancara dengan masyarakat Desa Pematang Gadung
Dari hasil verifikasi tersebut di atas telah ditemukan informasi data sebagai berikut:
Pengukuran parameter lapangan pada sungai tapah di wilayah PT. Prana Indah Gemilang mendapat hasil pH yang sangat rendah yaitu sebesar 2,7. Nilai ini jauh dari Baku Mutu Air permukaan yaitu kisaran 6 – 9. Selain melakukan pengukuran pH, juga dilakukan pengukuran Salinitas dan diperoleh hasil sebesar 0,65 0/00 .
Pada muara sungai Pesaguan pengukuran pH diperoleh hasil ukur sebesar 6,62 dan salinitas sebesar 23,4 0/00 .
Hasil pengukuran parameter lapangan pada Dermaga Desa Pematang Gadung diperoleh hasil untuk pH adalah 3,18 dan salinitas sebesar 0,67 0/00 .
Hasil wawancara dengan masyarakat menyatakan kejadian ditemukannya ikan mati di sungai Pesaguan yang terjadi sekitar seminggu lalu (diperkirakan tanggal 13 November 2015) dan sebagian besar ikan mati adalah jenis ikan laut seperti ikan kakap dan ikan duri. Dan masyarakat khawatir untuk mengonsumsi ikan-ikan tersebut karena takut ikan-ikan tersebut mati keracunan.
Berdasarkan hasil informasi yang didapat selama kami memperkirakan kejadian ikan mati di sungai Pesaguan disebabkan karena adanya perubahan salinitas serta perubahan suhu air sungai yang cepat, sehingga ikan-ikan tersebut tidak dapat beradaptasi. Perubahan salinitas dan suhu ini dapat dimungkinkan karena adanya hujan sehingga menyebabkan terjadinya pengenceran air sungai yang secara langsung menyebabkan perubahan salinitas dan suhu air sungai.