Laboratorium merupakan bagian atau seksi yang melakukan pengujian parameter kualitas lingkungan, sehingga laboratorium harus mampu dalam mengupayakan dan memaksimalkan pemantauan kualitas lingkungan yang mencakup kualitas air secara umum, udara dan tanah. Maka perlu adanya peningkatan kompetensi untuk personil Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang secara umum dan personil Laboratorium secara khusus untuk dapat melakukan pemantauan kualitas udara khususnya parameter air dan air limbah, udara dan tanah.
Maka pada pelatihan ini difokuskan kepada pengoperasian peralatan utama pada Spektofotometer Serapan Atom (SSA) khususnya alat Grafite Furnace. Pada kegiatan tersebut peserta dijarakan dari mulai menyiapkan peralatan, mengecek kelengkapaan dan memastikan komponen peralatan lengkap dan berfungsi dengan baik. Setelah itu, peserta diajarkan cara preparasi bahan(larutan) untuk diaspirasikan pada peralatan tersebut. Secara kemampuan alat grafite furnace memiliki kemampuan deteksi alat pada level ppb, sedangkan alat SSA hanya pada batas deteksi ppm. Sehingga secara kemampuan alat grafite furnace memiliki deteksi limit yang sangat tinggi. Karena kandungan logam diaalam sangat kecil sehingga diperlukan peralatan yang memiliki kemampuan deteksi yang tinggi.
Adapun target dan tujuan dilaksanakannya pelatihan ini, diharapkan setelah menyelesaikan pelatihan peserta mampu untuk memahami teori dan praktek dalam menyiapkan peralatan grafite furnace dan dapat mengolah data yang dihasilkan (output) oleh peralatan tersebut.
Peserta Pelatihan Peralatan Pemantauan Kualitas Udara adalah personil Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2015.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam format penyampaian materi secara ringkas sekaligus praktek secara langsung. Untuk penyampaian materi dan praktek pengukuran dilaksanakan di Ruang AAS Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang. Trainer yang menyampaikan materi adalah Bapak Fairuz beliau adalah teknisi di PT. Shimadzu di Jakarta.
Kegiatan diisi dengan pemaparan sekaligus praktek langsung alat grafite furnace yang dilaksanakan di ruang AAS Kantor LH. Kemudian setelah itu, dilanjutkan dengan praktek langsung untuk pengukuran logam Mangan (Mn). Kegiatan dimulai dari tahapan pensettingan peralatan, preparasi bahan (larutan logam Mn) dan pengukuran dengan alat grafite furnace. Setelah itu data yang dihasilkan diolah.
Dengan materi tersebut diharapkan peserta memahami teori dan praktek dalam pengoperasian peralatan grafite furnace dan dapat mengolah data yang dihasilkan (output) oleh peralatan tersebut.